Samarinda merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur, Indonesia serta kota dengan penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk 834.824 jiwa (2023). Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km² dengan kondisi geografi daerah berbukit dengan ketinggian bervariasi dari 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.
Sebelum dikenalnya nama Samarinda, kawasan ini termasuk dalam Kerajaan Kutai Kartanegara yang berdiri pada tahun 1300 M di Kutai Lama, sebuah kawasan di hilir Sungai Mahakam dari arah tenggara Samarinda. Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan daerah taklukan (vasal) dari Kerajaan Banjar yang semula bernama Kerajaan Negara Dipa, ketika dipimpin oleh Maharaja Suryanata, sezaman dengan era Kerajaan Majapahit (abad ke-14—15 M).Pusat Kerajaan Kutai Kartanegara di Kutai Lama semula di Jahitan Layar, kemudian berpindah ke Tepian Batu pada tahun 1635, setelah itu pindah lagi ke Pemarangan (Jembayan) pada tahun 1732, terakhir di Tenggarong sejak tahun 1781 hingga 1960. Penduduk awal yang mendiami Kalimantan bagian timur adalah Suku Kutai Kuno yang disebut Melanti termasuk ras Melayu Muda (Deutro Melayu) sebagai hasil percampuran ras Mongoloid, Melayu, dan Wedoid yang migrasi dari Semenanjung Kra pada abad ke-2 Sebelum Masehi (SM).
Ada beraneka versi mengenai latar belakang terciptanya nama Samarinda.
Sampai menjelang akhir abad ke-20 atau sekitar dekade 1980-an warga masih menyebut Samarinda dengan lafal “Samarenda” (pengucapan huruf “e” seperti pada kata “beta”) walaupun dalam bahasa penulisannya sudah berubah menjadi “Samarinda”.
Jiwa
Kecamatan
Kelurahan
Luas (Km²)
Sedang mencari kegiatan di Samarinda? Kami menyediakan informasi terkini mengenai segala hal, mulai dari tempat wisata yang wajib dikunjungi hingga tempat nongkrong lokal.
Temukan tempat menginap paling populer di Samarinda, lengkap dengan rekomendasi dari sesama pengunjung dan penawaran hotel spesial.
Ingin makan seperti penduduk setempat? Jangan lewatkan hidangan dan tempat makan terbaik di Samarinda ini.
Setelah mengunjungi tempat-tempat wisata, jangan lupa membawa pulang ragam kuliner dan kerajinan khas kota ini.
Makanan khas Samarinda ini adalah olahan kemiri dengan tambahan sagu, gula dan tepung. Sekilas bentuknya terlihat keras, tetapi setelah dikunyah akan terasa rasa manis gurih yang enak. Jajanan tradisional Samarinda ini sejak dulu hingga sekarang banyak disukai orang-orang. Maka tak salah jika keminting bisa menjadi salah satu pilihan oleh-olehmu dari Samarinda.
Makanan ini sangat populer di Samarinda. Tapi jangan salah sangka dulu guys, karena kue ini tidak benar-benar terbuat dari lidah sapi. Kue ini terbuat dari tepung dan gula merah. Meski tampak keras, kue ini sangat lembut dengan rasa manis yang lezat. Tak hanya Samarinda, kue ini juga terkenal di Semarang. Ada berbagai bentuk kue ilat sapi yang bisa kamu pilih di toko oleh-oleh dengan harga bervariasi.
Makanan ringan ini tidak hanya bisa ditemukan di Samarinda, tetapi di seluruh Kalimantan Timur yang menjadi provinsi khasnya. Amplang adalah makanan sejenis kerupuk ikan yang renyah dan gurih. Amplang terbuat dari olahan tenggiri dan tepung kanji yang dicampur bumbu rempah pilihan. Meski banyak kerupuk ikan tersebar di Indonesia. Amplang khas Samarinda ini tentu memiliki cita rasa berbeda.
Sarung atau tajong Samarinda memiliki motif unik dengan pilihan warna mencolok. Proses tenun sarung ini bervariasi tergantung tingkat kesulitannya. Bisa 4 - 5 hari atau bahkan 15 hari. Maka jangan heran kalau harganya cukup menguras kantong ya!
Samarinda juga memiliki batik khas yang disesuaikan dengan kultur adat budayanya. Motif batik Samarinda menggambarkan kerja keras, kebersamaan dan berbagai motif lain seperti motif mandau, flora, fauna dan sebagainya, yang dipadukan dalam warna-warna menarik. Batik khas Kalimantan Timur menggunakan pewarna alami, seperti serat nanas, sutra, dan sebagainya. Kamu bisa mendapatkan batik Samarinda dalam bentuk kain dan baju.
Ulap doyo merupakan tenun warisan Dayak Benuaq yang memiliki kekhasan tersendiri. Ulap doyo merupakan tenun ikat dari serat daun doyo yang tumbuh liar di pedalaman Kalimantan. Kerajinan tenun ulap doyo ini bisa kamu dapatkan dalam bentuk kain, topi dan sebagainya. Kain ulap doyo biasanya dipakai dalam upacara adat seperti ritual kematian, pernikahan hingga pengobatan. Oleh-oleh khas Samarinda satu ini wajib kamu bawa pulang karena hanya ada di Kalimantan.
Pembuatan jajanan berbentuk panjang dan kecil ini seperti dodol. Bedanya, membutuhkan waktu lebih lama dalam pengolahannya. Gula gait berbentuk seperti kayu dan terbuat dari gula aren dan gula pasir. Namun, jangan berfikir kalau kamu bisa menghabiskannya sekaligus, karena gula gait lebih mirip permen dibanding kue. Jadi, kamu akan lebih menikmati manisnya jajanan Samarinda ini.
Dari banyaknya roti durian yang ada, Kue Durian Panglima adalah yang paling banyak dicari di Samarinda. Roti gulung ini tersedia dalam beragam toping dengan rasa creamy yang nikmat di lidah. Dibuat dari bahan berkualitas dan berbagai rasa, tetapi rasa durian dengan aroma khasnya dijamin membuat siapapun ketagihan. Roti durian memiliki daya ketahanan yang tidak terlalu lama yaitu hanya sekitar 3-5 hari saja.
Samarinda terkenal akan hasil bambu dan kayu, sehingga banyak aksesoris dari bahan tersebut yang bisa kamu bawa pulang sebagai cenderamata dalam bentuk gelang, kalung, manik-manik yang dijadikan tas, dompet, gantungan kunci dan lain sebagainya. Itu adalah beberapa pilihan oleh-oleh khas Samarinda yang bisa menjadi pertimbanganmu saat wisata ke Kota Tepian ini.